Selama para pengambil kebijakan dan mereka yang berkepentingan dalam perunggasan belum bersungguh-sungguh menuntaskan persoalan avian influenza (AI) atau flu burung, serta masyarakat belum sadar betapa pentingnya hidup bersih, selama itu pula penyakit tersebut bisa muncul. Oleh sebab itu, pemerintah, industri, peternak ayam, pemilik unggas lainnya, pedagang, serta masyarakat umum, dituntut untuk mampu bersikap arif dan bijaksana, bukan panik.
Persoalan flu burung adalah masalah bersama, sehingga setiap upaya penangulangan harus berdasarkan kepentingan bersama pula. Jangan sampai penerapan suatu kebijakan justru akan melahirkan persoalan baru. Pelarangan pemeliharaan unggas misalnya, sepintas menjadi benar. Tapi dampak negatif dari pelarangan itu tidak dipikirkan. Sekalipun kita mampu memusnahkan semua unggas peliharaan di bumi pertiwi ini, tidak dijamin virus AI tidak muncul lagi. Disamping itu, bila unggas musnah, khususnya ayam, persoalan baru akan timbul. Misalnya, pengangguran, hilangnya sumber pajak, dan kekurangan gizi. Pasalnya, daging ayam dan telur merupakan sumber protein hewani yang harganya terjangkau oleh masyarakat yang mayoritas miskin, dan diterima semua golongan.
Untuk mengurangi risiko penyebaran AI, peternak ayam maupun pemilik unggas lainnya harus mau dan mampu melaksanakan pemeliharaan yang baik dan benar. Sehingga unggas bisa hidup sejahtera dan bermanfaat bagi kesejahteraan manusia. Pemerintah pun mesti arif dan bijaksana melaksanakan penanggulangan secara tepat serta berkelanjutan. Demikian pula para pedagang ayam, harus jujur dengan menyajikan produk ayam bermutu baik. Sementara masyarakat konsumen mesti berpegang teguh pada budaya hidup bersih. (Dadang WI)
Sumber Berita :http://dadangbegang.multiply.com/journal/item/3
Persoalan flu burung adalah masalah bersama, sehingga setiap upaya penangulangan harus berdasarkan kepentingan bersama pula. Jangan sampai penerapan suatu kebijakan justru akan melahirkan persoalan baru. Pelarangan pemeliharaan unggas misalnya, sepintas menjadi benar. Tapi dampak negatif dari pelarangan itu tidak dipikirkan. Sekalipun kita mampu memusnahkan semua unggas peliharaan di bumi pertiwi ini, tidak dijamin virus AI tidak muncul lagi. Disamping itu, bila unggas musnah, khususnya ayam, persoalan baru akan timbul. Misalnya, pengangguran, hilangnya sumber pajak, dan kekurangan gizi. Pasalnya, daging ayam dan telur merupakan sumber protein hewani yang harganya terjangkau oleh masyarakat yang mayoritas miskin, dan diterima semua golongan.
Untuk mengurangi risiko penyebaran AI, peternak ayam maupun pemilik unggas lainnya harus mau dan mampu melaksanakan pemeliharaan yang baik dan benar. Sehingga unggas bisa hidup sejahtera dan bermanfaat bagi kesejahteraan manusia. Pemerintah pun mesti arif dan bijaksana melaksanakan penanggulangan secara tepat serta berkelanjutan. Demikian pula para pedagang ayam, harus jujur dengan menyajikan produk ayam bermutu baik. Sementara masyarakat konsumen mesti berpegang teguh pada budaya hidup bersih. (Dadang WI)
Sumber Berita :http://dadangbegang.multiply.com/journal/item/3
0 comments:
Post a Comment