Tuesday, June 21, 2011

Diperkirakan banjir DOC masih belum surut sampai menjelang lebaran

Posted by agrobisnisindonesia |

Di tengah ancaman penetrasi ayam dari Brazil, pelaku perunggasan dalam negeri justru disibukkan persoalan gejolak pasar. Kali ini giliran perusahaan pembibitan (breeder) broiler yang didera persoalan. Setelahsepanjang 2010 DOC (ayam umur sehari) ayam pedaging (broiler)langka dan mahal, kini harganya terjun bebas. Awal April 2011 harga DOC sempat menyentuh DOC di bawah Rp 1.000/ekor, beberapaminggu terakhir ini hargamulai naik di Rp 2.000 – Rp 2.500/ekor. BahkanKetua Umum GPPU (Gabungan Pengusaha Pembibitan Unggas), Krissantono sempat mendengar, di beberapa daerah Jawa ada breeder yang memberikan DOC gratis, asal satu paket dengan pembelian pakan.
Breeder rugi miliaran rupiah. MenurutKrissantono, nilai BEP (Break Event Point/titik impas) produksi DOC Rp 3.000 – 3.250/ekor. “Sementara produksinya,jutaan ekor per minggu,” kata Krissantono kepada TROBOS belum lama ini di Jakarta.
Menurutcatatan Setya Winarno –peternakbroiler asal Bogor—kerugianbreeder tahun ini berlangsung cukup lama. Karena sepanjang 2008 harga DOC di bawah BEP berlangsung 4 -5 minggu,  2009 hanya 2 - 3 minggu dan pada 2010 hanya 1 minggu. “Sekarang, harga DOC di bawah BEP sudah melewati minggu ke-8, prediksi saya baru akan normal pada minggu ke-10,” kata sekretaris 1 GOPAN (Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional) ini.
Krissantono menjelaskan, GPPU dengan anggota tercatat 33 breeder tetapi yang aktif produksi 19, saat ini produksinya 23 – 25 juta/minggu. Faktanya, di lapangan prediksi dia, produksi DOC lebih dari 30 juta/minggu. Kelebihan ini, kemungkinan besar dari breeder non-GPPU. Ia menyebut ada lebih dari 30 breeder skala kecil di berbagai daerah.

Sumber Berita: http://www.trobos.com/show_article.php?rid=4&aid=2952

0 comments:

Post a Comment