Kali ini perunggasan nasional kembali digoyang isu pergerakan lobi dari negaraBrasil.Tepatnya 23 -26 Mei lalu, atas inisiatif pemerintah Brasil, berlangsung forum Consultative Committee on Agriculture antara pemerintah Indonesia dan Brasildi Medan—Sumatera Utara.Yang dibicarakan, lagi-lagi desakan agar Indonesia membuka keran impor daging sapi dan karkas broiler asal negeri latin tersebut.
Menurut sumber TROBOS, ini kali ke-5 pertemuan serupa diadakan, dan kelima kalinya pula Brasil menggunakan dalih aturan WTO (World Trade Organization) dengan perdagangan bebas-nya.Berbeda dengan AS yang berupaya memasukan produk CLQ yang tergolong produk sampingan dengan harga murah, Brasil lebih berani memasukkan dalam bentuk karkas (whole) dengan harga yang sangat kompetitif.
Sumber juga menginformasikan, Brasil dengan yakin mengatakan,semua persyaratan teknis yang sebelumnya dituntut Indonesiasudah bisa dipenuhi, seperti halal dan ayam utuh. Selain itu, dengan cerdik kali ini Brasil memanfaatkan politik dagang imbal beli. Delegasi Brasil meminta, keran impor ayam asal Brasil dibuka sebagai pertukaran perdagangan produk CPO (Crude Palm Oil) atau minyak sawit mentah asal Indonesia yang selama ini diimpor Brasil.
Bersyukur, karena delegasi Indonesia yang terdiri atas perwakilan dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertanian bersikukuh menolak impor produk daging sapi dan ayam dari Brasil. Salah satu alasannya karena Indonesia masih membenahi perunggasan nasional, contohnya terkait masalah penyakit Avian Influenza (AI). Meski demikian, untuk produk bebek dan kalkun, Indonesia mempersilakan masuk. Tetapi Brasil tetap bersikeras, dan naga-naganya negeri pesepakbola ini tidak semudah itu menyerah. Melihat reaksi hari itu, bukan tidak mungkin dikemudian hari pertemuan sejenis akan kembali digagas.
Sumber Berita :http://www.trobos.com/show_article.php?rid=4&aid=2953
0 comments:
Post a Comment