Jamur Tiram atau Oyster Mushroom merupakan jamur perombak kayu. Ada beberapa spesies yaitu Pleurotus ostreatus (Tiram putih), Pleutorus flabelatus (Tiram merah), Pleurotus sajor-caju, P. sapidus, P. cornucopiae, dan P. eryngii. Jamur ini dapat tumbuh pada serbuk gergaji, jerami padi, sekam, limbah kapas, limbah daun teh, klobot jagung, ampas tebu, limbah kertas, dan bahan lignoselulosa lain. Jamur Tiram (Pleurotus sp) termasuk Basidiomycetes kelompok white rot fungi. Jamur ini banyak ditanam karena menghasilkan badan buah yang dapat dimakan. Setelah pertumbuhan miselium kurang lebih 30 hari, dengan induksi cahaya dan diberi aerasi serta kelembapan yang cukup maka akan muncul badan buah. Bentuk badan buah sangat tergantung pada tempat tumbuhnya. Apabila tumbuh di sisi samping substrat, badan buah sering tidak bertangkai, atau bertangkai pendek yang letaknya asimetri (seperti kerang).
Jamur Tiram dapat ditanam pada bahan yang mengandung lignoselulosa tanpa dipersiapkan lebih dahulu seperti difermentasi atau tanpa dikomposkan terlebih dahulu. Pertumbuhan miselium pada bagas lebih cepat dibandingkan jerami menggunakan uap panas bertekanan 2 atm atau 15 psi selama 30 menit. Apabila tidak memungkinkan maka bisa dengan aliran uap panas suhu 1000C selama 2 jam, atau suhu 800C selama 4 jam. Setelah disterilkan dibiarkan selama semalam.
Inokulasi Jamur
Bahan diinokulasi (diberi bibit jamur) menggunakan inokulum (bibit) jamur yang telah disiapkan. Bibit yang dimasukkan ke dalam media tanam adalah sebanyak 2%. Untuk memasukkan bibit sebaiknya dilakukan dengan cepat di tempat khusus yang bersih dari jamur lain. Biasanya tempat dan alat disterilkan dulu dengan disemprot alkohol. Untuk mengambil bibit digunakan pinset yang sudah disterilkan dengan dipanaskan di atas lampu spiritus kemudian dicelup ke dalam alkohol. Inokulasi sangat menentukan keberhasilan penanaman jamur, sehingga
perlu ketrampilan cara inokulasi yang benar. Setelah diinokulasi, kemudian diinkubasi di tempat gelap selama 1 bulan. Di akhir bulan dipindahkan ke tempat yang terang (penerangan kurang lebih 10 jam per hari). Setelah satu bulan, miselium jamur yang berwarna putih sudah tumbuh memenuhi media.
Pembentukan Badan Buah
Untuk merangsang tumbuhnya badan buah jamur (bagian jamur yang dipanen untuk konsumsi), maka di bagian samping polibag dirobek dengan silet sepanjang 5 cm. Apabila menggunakan polibag yang telah berlubang, tinggal menyemprot halus dengan air 3 kali sehari (pagi, siang, dan sore hari). Cara ini dilakukan sampai terbentuk primordia (calon) badan buah. Setelah terbentuk badan buah semprotan dikurangi menjadi 2 kali sehari. Kelembaban udara sangat menentukan terbentuknya badan buah yang sempurna. Setelah pileus (tudung jamur) dari badan buah membuka penuh menjadi berbentuk seperti kerang, maka badan buah siap dipanen. Panen dilakukan dengan mencabut badan buah jamur berikut tangkai jamurnya. Panen yang terlambat menghasilkan jamur yang semakin liat sehingga tidak disukai konsumen. Setelah dipanen, jamur dapat dipasarkan dalam bentuk segar maupun dalam bentuk kering. Untuk menyimpan jamur segar dapat diletakkan di dalam almari pendingin, walaupun tidak bisa tahan lama.
Sumber Berita:http://www.agrilands.net/read/full/agriwacana/budidaya/2010/11/14/budidaya-jamur-tiram-dengan-berbagai-media.html
0 comments:
Post a Comment